Banyak siswa saat ini melaporkan bahwa kehidupan kampus yang mereka tempati selama 3 – 4 tahun ternyata tidak mempersiapkan mereka secara memadai untuk menghadapi kehidupan setelah kuliah. Mereka berharap bisa menggunakan gelar diploma atau sarjana yang dimiliki untuk mencari pekerjaan di jalur karier yang mereka pilih. Namun, survei menyebutkan bahwa banyak dari mereka mendapatkan pekerjaan yang tidak sesuai dengan bidang mereka. Menurut sebuah survei oleh McGraw-Hill Education, hanya 40% mahasiswa senior yang merasa siap untuk mengejar karier setelah mereka menerima gelar mereka. Lalu, bagaimana dengan 60% sisanya? Penelitian yang sama menunjukkan bahwa mayoritas siswa di berbagai jurusan menyadari perlunya magang atau kerja praktik dan pelatihan yang menghasilkan sebuah pengalaman keterampilan yang mumpuni. Mereka mencari cara untuk dapat membangun karier atau meningkatkan keterampilan dalam sebuah pelatihan untuk pasar kerja, serta memiliki jaringan profesional sejak dini. Faktanya lagi, ada 71% siswa yang memandang program perencanaan karier sebagai aspek yang “sangat penting”, tetapi ternyata sering diabaikan oleh pendidikan perguruan tinggi mereka. Mayoritas menginginkan bantuan yang signifikan dalam mengidentifikasi keterampilan apa saja yang dibutuhkan di dunia kerja dan juga sebuah kesempatan yang dapat mempromosikan diri mereka kepada calon pemberi kerja. Dalam pasar kerja yang semakin kompetitif, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mempersiapkan generasi penerus ini memasuki dunia kerja dan memiliki karier yang sukses: Pertama, kita dapat membantu para mahasiswa dengan menerapkan sejumlah “praktik berdampak tinggi” ke dalam kurikulum perguruan tinggi. Praktik-praktik ini adalah berbagai peluang pendidikan yang melibatkan penyelidikan akademis yang mendalam, pembelajaran kolaboratif, dan pendidikan berdasarkan pengalaman. Kedua, tambah peran pendidikan informal dari lembaga pelatihan yang memberikan pembelajaran yang berisi lebih banyak praktik daripada teori. Terlebih jika lembaga pelatihan tersebut juga menyediakan kesempatan untuk menguji kompetensi kita sebagai calon pekerja. Tentunya tujuan akhirnya adalah untuk menciptakan lulusan yang lebih berpengetahuan luas dan lebih terlatih untuk menghadapi tantangan dunia abad ke-21.
Mungkin banyak dari kita yang mengalami kebingungan: mana yang perlu dikejar dalam membangun karier, apakah sertifikat kompetensi atau gelar sarjana? Bahkan ada yang mendapatkan keduanya pada akhirnya, yang tentunya akan membuatnya menjadi berbeda dan unggul dari para pesaingnya di dunia kerja. Namun, pertama-tama kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu perbedaan sertifikat kompetensi dengan ijazah, yang merupakan dua hal yang berbeda. Ijazah termasuk ke dalam kualifikasi. Kualifikasinya adalah keilmuan yang ditempuh melalui jalur pendidikan formal dengan pemerolehan transkip nilai. Sementara itu, sertifikat kompetensi adalah rangkaian pembuktian terhadap bidang yang digeluti yang mengacu pada tiga parameter uji yaitu skill, knowledge, dan attitude. Tentukan keputusan terlebih dahulu: apakah kita ingin memiliki sertifikat atau gelar sarjana pada tujuan karier, waktu, dan sumber daya kita? Saat memilih di antara keduanya, pertimbangkanlah hal-hal berikut: 1. Tentukan seberapa cepat kita perlu mendapatkan kredensial atau pengakuan Jika kita hanya perlu mempelajari keterampilan praktis yang diperlukan untuk pekerjaan tertentu dan ingin mempelajarinya dengan cepat, kita dapat memilih untuk mendapatkan sertifikat saja. Jika kita memiliki beberapa tahun untuk mendedikasikan pendidikan kita, kita mungkin mengejar gelar. 2. Pikirkan tentang menyeimbangkan pekerjaan dan sekolah Jika saat ini kita bekerja penuh waktu, tetapi ingin mendapatkan tambahan untuk meningkatkan peluang kerja yang lebih baik dan menaikkan potensi penambahan penghasilan kita, kita dapat memilih jalur sertifikat. Kita dapat terus bekerja di posisi kita saat ini, sambil mendapatkan sertifikat secara online, malam hari atau akhir pekan. 3. Pertimbangkan bidang yang ingin kita geluti Jika kita bersemangat dalam menata rambut atau menjadi ahli dalam memperbaiki komputer, kita bisa mendapatkan pekerjaan lebih cepat dengan biaya lebih sedikit. Karena kita cukup mengejar sertifikat di bidang tersebut daripada harus kuliah mengejar gelar. Namun, jika kita ingin menjadi dokter atau pengacara, kita harus memperoleh satu atau lebih gelar sebagai syarat kerja sebagai seorang profesional. 4. Rencanakan seberapa jauh kita ingin melaju dalam karir kita Apakah kita mengejar sertifikat atau gelar mungkin tergantung pada tujuan pendidikan dan karier kita. Gelar seringkali dapat memberi kita lebih banyak peluang dan gaji lebih tinggi daripada sertifikat. Kita mungkin juga memilih untuk mendapatkan sertifikat demi memberi dasar dan prasyarat yang diperlukan untuk mendapatkan gelar. Misalnya, kita mungkin terlebih dahulu menyelesaikan program sertifikasi pengkodean komputer untuk berikutnya mempersiapkan kita meraih gelar dalam ilmu komputer. 5. Pertimbangkan di mana kita berada dalam karier kita saat ini Jika kita mencari pekerjaan level pemula, kita mungkin bisa mendapat manfaat dari sertifikat. Misalnya, kita ingin menjadi koki, maka kita dapat langsung memasuki dunia kerja setelah mendapatkan sertifikat bidang kuliner. Dan kita selalu memiliki pilihan untuk tetap bisa mendapatkan gelar diploma atau sarjana kuliner di masa depan. Namun, jika kita memiliki pengalaman kerja dan tertarik pada posisi manajemen, kita akan mendapat manfaat dari sebuah gelar, yang tentunya merupakan persyaratan penting untuk begitu banyak posisi di manajemen.
Setiap tahun, ada ribuan lulusan sarjana dari berbagai bidang dan universitas serta sekolah tinggi. Ketika kita nanti melamar pekerjaan di perusahaan, jangan heran apabila persaingan di dunia kerja semakin ketat. Umumnya, para HRD di dunia kerja tidak hanya melihat calon pekerja dari tingkat pendidikannya saja, tetapi akan melihat juga skill atau kemampuan tambahannya. Karenanya, kita perlu mendapatkan berbagai sertifikasi pelengkap kompetensi sebagai persiapan memasuki dunia kerja. Lalu, apa itu sertifikasi profesi dan apa manfaatnya dalam menunjang kita karir di masa depan? Sertifikasi kompetensi merupakan sertifikat yang diberikan dengan melalui uji kompetensi terhadap sebuah pekerjaan berdasarkan skema. Biasanya, hal tersebut dilakukan secara terukur dan sistematis melalui berbagai tahapan uji kompetensi kerja. Sertifikasi ini ditujukan untuk memastikan kompetensi seseorang yang telah mengikuti proses pelatihan ataupun menggunakan bukti pengalaman bekerjanya di sebuah perusahaan sebagai dasar memperlihatkan kompetensinya. Sertifikasi ini biasanya diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang memang menjadi perpanjangtanganan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Bahkan, sertifikasi ini juga dapat menjadi pengakuan bahwa kita telah menguasai sebuah standar kompetensi tertentu. Berikut adalah manfaat dari memiliki sertifikasi kompetensi dari BNSP, baik bagi para pencari kerja, professional, maupun industri: Bukti memiliki keahlian sesuai bidang Hal ini tentunya menjadi pertimbangan tambahan bagi sebuah perusahaan untuk menerima kita mengisi posisi pekerjaan yang memang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Menjamin kesempatan karier yang lebih baik Memiliki sertifikasi kompetensi dari BNSP tentu dapat menjamin karier pekerjaan di masa depan mengingat bahwa BNSP merupakan badan pemerintah sehingga sertifikat dengan logo garuda kita diakui secara nasional bahkan internasional. Menyelesaikan tahapan pekerjaan sesuai standar Apabila kita mengambil sertifikasi kompetensi BNSP melalui LSP P1, kita diwajibkan untuk dilatih terlebih dahulu sehingga dipastikan kita akan menambah keahlian sesuai sertifikat kompetensi. Mengesankan perusahaan yang kita tuju Memiliki sertifikasi kompetensi BNSP akan memberikan nilai lebih bagi kita ketika berkarir di perusahaan atau berhadapan dengan klien. Sertifikasi tersebut menunjukkan bahwa kompetensi kita telah dievaluasi dan disetujui oleh pemerintah. Kebutuhan bidang pekerjaan khusus Di beberapa bidang pekerjaan, umumnya terdapat persyaratan yang membutuhkan adanya sertifikat kompetensi. Sebagai contoh, sertifikasi untuk digital marketing, penjualan daring, periklanan daring, perdagangan ekspor dan lainnya. Berikut beberapa alasan lainnya mengapa memiliki sertifikasi profesi menjadi sebuah hal yang amat penting: Memiliki nilai lebih dibanding kandidat tanpa sertifikasi kompetensi BNSP. Memiliki potensi untuk mendapatkan nominal gaji atau bayaran yang lebih tinggi. Memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mendapatkan sebuah pekerjaan. Sangat bisa untuk menunjang karier sebagai seorang profesional. HRD dapat menemukan kandidat yang lebih tepat dalam proses rekrutmen calon karyawan. Membantu HRD dalam menentukan pengembangan karir dan remunerasi berbasis kompetensi. Menambah nilai jual sebuah perusahaan kepada klien atau konsumennya yang menunjukkan bahwa produknya dibuat oleh personel yang kompeten.
Beasiswa memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memperoleh pendidikan. Tanpa bantuan dari sumber luar, siswa mungkin akan mengalami kesulitan membayar untuk mendapatkan gelar sarjana. Beasiswa dapat membantu siswa untuk memiliki lebih banyak waktu untuk berfokus pada kuliah mereka. Penelitian menunjukkan bahwa bekerja di kantor dapat memakan waktu lebih dari 15 jam per minggu dan bisa menjadi …
Pada tahun 2030, kemungkinan besar kita akan menggeluti pekerjaan yang bahkan belum ada saat ini. Kita tidak sedang berbicara tentang membuat mobil terbang atau mengembangkan mesin waktu pertama di dunia. Namun, perlu diketahui bahwa dunia kerja berkembang dengan sangat cepat, yang berarti kita harus mencari cara untuk mempersiapkan sebuah pekerjaan baru di masa depan yang sulit untuk diprediksi. Tentu saja, tidak ada peramal yang dapat memberi tahu kita secara tepat mengenai keterampilan apa yang dibutuhkan dan apa yang tidak dibutuhkan. Namun, berikut adalah lima keterampilan yang diyakini oleh para ahli akan kita perlukan untuk berhasil dalam merintis karier di masa depan: 1. Fleksibilitas kognitif Munculnya teknologi digital membuat kita harus mampu menangani banyak peluang dan tantangan yang menyertainya. Apabila kita memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan lalu bisa membuat konsep dari banyak ide yang kompleks sekaligus, maka kita memiliki sebuah kualitas sebagai seorang multi-tasker tingkat lanjut dan hal tersebut akan sangat dihargai oleh pemberi kerja dan perekrut. 2. Literasi digital dan pemikiran komputasi Karena dunia terus bergantung pada teknologi yang sangat teknis dan terus berkembang, tuntutan dunia akan seorang pekerja yang memiliki keterampilan digital sesuai juga meningkat. Meski tampaknya kita dibombardir dengan berbagai macam istilah digital, literasi digital pada akhirnya mampu menghasilkan temuan besar pada abad ini seperti kecerdasan buatan (AI), pembelajaran mesin, Internet of Things (IoT), dan ilmu data (Data Science). 3. Penilaian dan pengambilan keputusan Robot dan teknologi otomasi diproyeksikan akan mengalahkan manusia dalam hal-hal tertentu, seperti melakukan perhitungan dan pemecahan diagnostik. Namun, manusia tetap dibutuhkan untuk berurusan dengan sisi subjektif dari analisis data. Kita masih membutuhkan seseorang yang mampu untuk menjelaskan apa arti angka dan signifikansinya. 4. Kecerdasan emosional dan sosial Ada banyak hal yang dapat digantikan oleh teknologi digital dan kecerdasan buatan, tetapi kecerdasan emosional dan sosial tetap menjadi kemampuan unit pada manusia. Di beberapa sektor, kualitas ini sangat penting. Permintaan pekerjaan di bidang perawatan kesehatan, misalnya, sedang meningkat dan menunjukkan bahwa ada beberapa jabatan yang akan selalu membutuhkan elemen manusia. Pekerjaan masa depan kemungkinan besar akan mencakup adanya kerja sama dengan orang lain. Karenanya, memiliki empati, kemampuan untuk berkolaborasi, serta keterampilan komunikasi yang sangat baik adalah sesuatu yang pasti dibutuhkan. 5. Pola pikir kreatif dan inovatif Meskipun sebuah laporan oleh Forum Ekonomi Dunia pada tahun 2018 menunjukkan bahwa otomatisasi robot akan menciptakan lebih banyak pekerjaan daripada menggantikannya, manusia diprediksi tetap bisa melakukan sebuah pekerjaan dengan baik dengan memanfaatkan kreativitas dan inovasi. Kecerdasan sosial dan kreativitas alami adalah sesuatu yang sulit untuk digantikan oleh teknologi digital yang terbaru sekalipun. Selama kita bisa berpikir akan sesuatu yang unik (out of the box), maka tampaknya kita akan baik-baik saja.
Guru, dosen, instruktur, ataupun pengajar memiliki pengaruh yang luar biasa dalam kehidupan kita. Mereka membantu hidup kita dengan tanpa lelah dalam membagikan pengetahuan dan keterampilan mereka untuk selalu menginspirasi kita agar bisa bermimpi, berjuang, dan pantang menyerah. Mereka melakukan upaya tanpa henti setiap hari untuk memastikan kesuksesan kita. Tanpa keberadaan mereka, mungkin saja kita tidak akan berada di tempat kita saat ini. Sangat penting untuk menghargai para guru yang telah mendedikasikan hidup mereka untuk membangun bangsa. Berikut adalah 10 alasan mengapa kita harus berterima kasih kepada guru kita, hari ini: 1. Mereka lebih percaya pada kita daripada kita Guru memiliki keyakinan yang besar terhadap potensi kita untuk berhasil. Mereka menanamkan gagasan dalam diri kita bahwa kita dapat melakukan apa pun yang kita inginkan dan terus mendorong kita hingga batas kita sampai mencapainya. 2. Mereka membuka pikiran kita untuk berbagai kemungkinan baru Guru tidak membiarkan kita berhenti pada satu hal. Mereka terus mendorong kita untuk mengeksplorasi dan mempelajari hal-hal baru. Karena mereka tahu bahwa dunia ini penuh dengan kemungkinan dan kita tidak pernah tahu kapan peluang besar dapat mengetuk pintu kita. Mereka mempersiapkan kita untuk tantangan masa depan dan memperkenalkan kita pada keterampilan yang diperlukan. 3. Mereka bekerja sangat keras untuk kita Guru selalu mendambakan keberhasilan siswanya. Mereka selalu berusaha untuk menciptakan sebuah lingkungan yang diharapkan dapat menunjang kebutuhan belajar kita dan berusaha keras untuk membantu kita agar dapat membuat kemajuan. Mereka membantu kita menjadi warga negara yang berpendidikan dan berpengetahuan luas. 4. Mereka tidak pernah menyerah pada kita Bahkan ketika kita gagal, guru mendatangi kita dan memotivasi agar kita mau mencoba lagi dan bekerja lebih keras. Mereka mengajari kita bahwa berusaha, lagi dan lagi, adalah penting bahkan jika kita tidak mendapatkan hasil yang diinginkan pada langkah pertama. Mereka mencoba memahami rintangan yang menghalangi kita untuk berhasil dan membantu kita mengatasinya. 5. Mereka peduli pada kita Guru selalu menginginkan yang terbaik untuk kita. Mereka peduli akan setiap siswa dan selalu siap membantu kita. Di luar kesuksesan akademis kita, mereka juga peduli dengan kebahagiaan, kesejahteraan, dan kehidupan kita di luar kelas. Meskipun mereka kadang-kadang bisa sedikit keras dengan kita, kita harus memahami bahwa itu untuk kebaikan kita sendiri. 6. Mereka mengubah kelemahan kita menjadi kekuatan Guru menyadari kelemahan kita, tetapi mereka juga yang dengan cepat mengidentifikasi kekuatan kita. Mereka mengajarkan kita untuk berani dalam menghadapi ketakutan kita, belajar dari kesalahan kita, dan menanamkan kepercayaan diri pada kita untuk mengatasi kesalahan itu. Mereka juga bekerja keras bersama kita untuk mengembangkan keterampilan yang tidak kita miliki dan tidak pernah membiarkan kita menyerah. 7. Mereka membantu kita menemukan gairah kita Menemukan hasrat (passion) kita sangatlah tidak mudah. Guru memainkan peran penting dalam membantu kita menemukan hasrat sejati kita. Mereka memotivasi kita untuk mengikuti impian kita dan bekerja menuju tujuan kita. Dalam prosesnya, mereka membantu kita membuka potensi sejati kita. 8. Mereka adalah pemandu terbaik kita Guru adalah cahaya penuntun kita. Mereka berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dengan kita untuk memastikan kita tidak berjuang sendiri. Mereka tahu apa yang benar atau salah bagi kita, dan dengan demikian selalu menunjukkan kepada kita jalan yang benar untuk menjalani kehidupan yang sukses. 9. Mereka mengenal kita luar dalam Guru sangat mengenal kita. Karena mereka pun pernah menjadi siswa di beberapa titik dalam hidup mereka, mereka memahami dalam fase apa seorang siswa berada dan dengan demikian mereka membimbing kita ke arah yang benar. Mereka mendengarkan masalah, ketakutan, atau harapan kita dan memahami lebih dari apa yang kita ketahui. 10. Mereka menemukan kebahagiaan dalam kesuksesan kita Guru bangga dengan pencapaian dan pencapaian kita, bahkan turut merayakan kesuksesan kita dan memberi penghargaan atas pencapaian kita (tidak peduli seberapa kecil). Mereka mendorong kita untuk mengatasi tantangan baru dengan lebih banyak tekad dan energi. Namun, tidak mudah menjadi seorang guru. Terlepas dari tantangan menjadi seorang guru, mereka telah mengambil tanggung jawab. Untuk guru, kegiatan mengajar bukanlah hanya sekedar pekerjaan, tetapi sebuah panggilan terhormat yang memiliki tujuan untuk membangun masa depan bangsa. Mari tunjukkan cinta dan terima kasih kita kepada guru-guru yang luar biasa ini.
Input your search keywords and press Enter.